Kamis, 04 Desember 2008

Leadership





Pengertian Kepemimpinan (leadership )

Kepempimpinan
Proses mempengaruhi sekelompok orang untuk menuju pada satu tujuan.
Kepemimpinan merupakan Aset terpenting dari suatu Organisasi

Syarat – Syarat Pemimpin


Stabilitas Emosi
Skill dalam Human Relation
Skill dalam berkomunikasi
Keseimbangan Skill & Knowledge
Moral dan Akhlak yang baik
Risk-taker yang Calculate

Obyective
Inisiatif dan kreatif
Memiliki Visi
Energic dan Inovatif
Memiliki Ambisi
Berdedikasi tinggi

Tipe – tipe Kepemimpinan

OTOKRATIK
Bawahan dianggap sebagai pelaksana dan tidak harus ikut terlibat dalam mengambil keputusan karena tingkat kematangan/kedewasaan rendah,sehingga ia lebih sering memerintah bukan mengajak partisipasi

Paternalistik
Pimpinan yang paternalistik dalam memelihara hubungan dengan bawahan menggunakan pendekatan “ Bapak dan Anak “ bawahan tidak diikutkan dalam proses berpikir


Kharismatik
Pimpinan yang kharismatik dalam memelihara hubungan dengan bawahan menggunakan daya pikat pribadinya yang mempunyai kelebihan.tidak perduli terhadap bawahan, namun bawahan dengan suka rela mengerjakan hal yang bahkan bersedia memberikan pengorbanan

Laissez-Faire
Pimpinan Laissez-faire dalam memelihara hubungan dengan bawahan menganggap bahwa bawahan adalah rekan kerja.Bawahan dianggap sudah dewasa dalam segala hal, sehingga tipe ini kelihatan cenderung santai dan pengambilan keputusan sepenuhnya diberikan kepada bawahan.


Demokratik
Dalam mengambilan keputusan selalu melibatkan bawahan, sehingga harus sering terjadi keterlambatan waktu untuk mengambil keputusan

Partisipatif
Pimpinan yang partisipatif dalam melakukan tugasnya akan bersifat aktif, selalu berpatisipasi dalam setiap kegiatan yang ada. Bila terjadi masalah dibagian / departement lain ikut menyelesaikan masalah tanpa di minta sekalipun.


4 Prinsip Kepemimpinan

Otoritas
Menciptakan model
Mengkomunikasikan visi
Reward and punishment


Managership vs Leadership

Managership

Memelihara dan mengelola
Managers are copies
Berfokus pada sistem dan struktur
Mengandalkan pengendalian
Shorterm
Do the right things

Leadership

Mengembangkan dan melakukan inovasi
Leaders are originals
Berfokus pada manusia
Memberi ilham
Longterm
Do things right

Fungsi Pemimpin
Pimpinan selaku penentu arah : mampu menentukan arah yang akan ditempuh dalam usaha mencapai tujuan.
Pimpinan selaku komunikator yang efektif : mengkomunikasikan sasaran dan meyakinkan target.
Pimpinan selaku mediator yang handal : mampu mengantisipasi dan mengatasi konflik internal.
Pimpinan selaku integrator yang efektif : mampu mengintegrasikan semua potensi secara rasional, objektif, dan netral.
Pimpinan selaku wali dan juru bicara organisasi yang representatif : mampu menjalin dan meyakinkan dalam hubungan dengan pihak-pihak di luar organisasi.


Pimpinan selaku penentu arah
Hierarki arah organisasi : Long term plan, Mid term plan, Short term plan.
Dalam hal ini, visi, misi, dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi organisasi didudukkan sebagai flat form organisasi, atau dapat didudukkan sebagai long term plan.
Dalam menjalankan peran ini, pimpinan perlu senantiasa “mengingatkan” arah organisasi yang dimaksud, agar segala aktivitas dan keputusan yang dilahirkan organisasi memiliki relevansi dengan flat form organisasi.
Peran selaku penentu arah menjadi penting dan utama untuk dijalankan oleh seorang pemimpin dengan pertimbangan adanya : potensi distorsi dalam pengambilan keputusan, gap antara keputusan strategik dan keputusan operasional, gap antara realisasi vs rencana, perubahan kondisi eksternal PEST, perubahan struktur, dlsb.
Proses-proses pengambilan keputusan kemungkinan akan dicirikan oleh lebih banyak kebingungan, kekacauan, dan emosi daripada rasionalitas.
nBeberapa keputusan penting berupa hasil dari banyak tindakan kecil atau pilihan-pilihan sedikit demi sedikit yang diambil tanpa memperhatikan persoalan-persoalan strategik yang lebih luas.


Pimpinan selaku komunikator yang efektif
Berkomunikasi pada hakikatnya adalah mengalihkan suatu pesan dari satu pihak kepada pihak lain.
Fungsi pemimpin sebagai komunikator di sini lebih ditekankan pada kemampuannya untuk mengkomunikasikan sasaran-sasaran, strategi, dan tindakan yang harus dilakukan oleh bawahan.
Elemen komunikasi : pengirim (sender), penerimaan (receiver), penyandian (encoding), pengartian sandi (decoding), saluran komunikasi (communication channel), umpan balik (feedback), dan kegaduhan (noise).
Hambatan-hambatan dalam komunikasi : Hambatan teknis (tidak terencana/tidak ada prosedur, kurang penjelasan, kesalahan media komunikasi, dlsb.), Hambatan semantik (miskin perbendaharaan, berarti ganda, terlalu banyak akronim, dlsb.), Hambatan manusiawi (perbedaan individu, iklim psikologik organisasi, dlsb.)
Format Komunikasi : Komunikasi langsung (rapat/pertemuan) vs tak langsung (surat edaran), komunikasi verbal (menggunakan kata-kata) vs non verbal (bahasa tubuh), komunikasi lisan vs tulisan, komunikasi interpersonal vs massal. Pemilihan format komunikasi tersebut ditentukan oleh : kepentingan, jumlah pendengar, jangkauan, derajat formalitas, kecepatan respon, dlsb.).


Pimpinan selaku mediator yang handal
Secara alami, konflik (di antara stakeholders) bakal ada di setiap organisasi, oleh karena itu diperlukan fungsi pemimpin selaku mediator yang handal.
Stakeholders adalah pihak-pihak yang berkepentingan terhadap organisasi (supplier, customer, worker, competitor, society).
Pemimpin dalam melakukan fungsi ini selanjutnya dapat menjalankan : mediasi, arbitrasi, dan judifikasi.
Kepentingan dan kepuasan stakeholders mungkin tidak dapat sepenuhnya terpenuhi, oleh karena itu sangat penting pemimpin senantiasa berlandaskan pada flat form organisasi dalam mengambil keputusan.

Pimpinan selaku integrator yang efektif
Untuk efektivitas dan produktivitas organisasi diperlukan peran pimpinan selaku integrator.
Integrasi yang diperlukan : penggunaan sumberdaya, kebijakan, fokus aktivitas, dlsb.
Dalam hal integrasi perlu dipertimbangkan trade off : spesialisasi vs generalisasi, otonomi vs sentralisasi, otoritas vs responsibilitas, efisiensi vs motivasi, prosedural vs inovasi.





Tidak ada komentar: